Antara Riba dan Zina, Dosanya Lebih Besar Mana? Pendekatan Komprehensif
Dalam ajaran Islam, riba dan zina termasuk dosa besar yang diharamkan. Keduanya sama-sama merusak moral dan tatanan kehidupan masyarakat. Namun, membandingkan keduanya dengan perspektif "lebih besar dosanya" bukanlah pendekatan yang ideal. Alih-alih mencari perbandingan dosa, mari kita pahami masing-masing keharamannya secara komprehensif.
Tentang Riba
Secara bahasa, riba berarti tambahan atau kelebihan. Dalam konteks keuangan, riba merujuk pada pengambilan bunga atau keuntungan dari pinjaman.
Al-Quran secara tegas mengharamkan riba dalam beberapa ayat, seperti surah Al-Baqarah ayat 275-278.Dampak riba tidak hanya dirasakan oleh individu peminjam, tetapi juga berpotensi merusak sistem ekonomi karena distribusi kekayaan menjadi tidak adil.
Tingkat keharaman riba bervariasi tergantung pada jenis dan praktiknya. Secara umum, riba nasi'ah (berdasarkan waktu) dianggap lebih berat daripada riba fadhl (berdasarkan barang).
Tentang Zina
Zina secara bahasa berarti hubungan seksual di luar ikatan pernikahan yang sah.
Al-Quran dan hadist secara tegas mengharamkan zina dan menetapkan hukuman bagi pelakunya.Zina berdampak buruk pada individu, keluarga, dan masyarakat secara luas. Ia merusak nilai-nilai kesucian, kehormatan, dan kepercayaan dalam hubungan.
Tingkat keharaman zina juga bervariasi tergantung pada jenis dan pelakunya. Zina muhshan (dengan pasangan yang belum pernah menikah) umumnya dianggap lebih berat daripada zina ghairu muhshan.
Pendekatan Komprehensif
Daripada mencari mana yang lebih besar dosanya, fokuslah pada memahami mengapa Allah SWT mengharamkan keduanya.
Keduanya melanggar batas-batas yang ditetapkan oleh Allah dan berpotensi menimbulkan kerusakan besar pada individu danm asyarakat.
Setiap dosa memiliki dampak negatif tersendiri. Membandingkan keduanya hanya akan mengalihkan fokus dari pentingnya menghindari keduanya sama sekali.
Yang lebih penting adalah bertaubat dan berusaha menjauhi segala bentuk dosa, termasuk riba dan zina.
Perkuat iman dan pemahaman agama agar mampu menolak godaan dan menghindari perbuatan terlarang.
Penutup
Membandingkan dosa riba dan zina dengan perspektif "lebih besar dosanya" bukanlah pendekatan yang produktif. Keduanya sama-sama diharamkan dan harus dijauhi berdasarkan ketetapan Allah SWT.
Fokuslah pada memahami keharaman masing-masing, memperkuat iman, dan berusaha menjauhi segala bentuk dosa agar terhindar dari dampak buruknya di dunia dan akhirat.
Catatan
Artikel ini tidak dimaksudkan untuk memberikan fatwa atau keputusan hukum. Silahkan konsultasikan dengan ulama atau ahli agama terpercaya untuk mendapatkan bimbingan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai riba dan zina.