Cara Menumbuhkan Rasa Peduli Anak kepada Muslim Palestina
Miris sekali melihat kondisi saudara-saudara kita di Palestina yang sampai saat ini mengalami penderitaan tiada hentinya. Bagaimana menumbuhkan rasa peduli anak-anak kita pada kondisi rakyat Palestina, sementara ada yang mengatakan tidak perlu dan terlalu jauh jangkauannya untuk anak-anak. Yang di dekat kita saja banyak yang menderita dan membutuhkan bantuan.
Salah satu kelemahan umat Islam saat ini adalah ketidakpeduliannya terhadap berbagai persoalan yang menimpa umat Islam di dunia. Penindasan, pembunuhan, pembantaian terhadap kaum muslimin di Palestina saat ini, tidak lagi menjadi perhatian seluruh kaum Muslimin. Tanah Palestina sesungguhnya merupakan tanah wakaf milik kaum Muslim.
Palestina telah berada di bawah kekuasaan Islam saat dibebaskan oleh Khalifah Umar Bin Khaththab ra pada tahun 15 H. Namun, sejak Khilafah Utsmaniyah runtuh tahun 1924, akhirnya Palestina jatuh ke tangan Zionis Yahudi, sang agresor dan penjajah.
Kepedulian terhadap persoalan umat Islam harus mulai ditumbuhkan kepada anak-anak sejak dini. Jadi, tidak tepat jika ada yang mengatakan tidak perlu dan terlalu jauh jangkauannya untuk anak-anak. Anak-anak tidak perlu diperkenalkan tentang penderitaan kaum Muslimin di Palestina dan juga di wilayah lain, dengan alasan jauh tempatnya.
Kaum Muslimin di mana pun berada sesungguhnya adalah satu tubuh. Jika yang lain menderita, maka kita juga ikut merasakannya. Baginda Nabi SAW bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]
Ketika tengah menyaksikan berbagai video atau gambar tentang perlawanan anak-anak Palestina, semua itu bisa menjadi bahan perbincangan yang hangat dengan anak-anak tentang kondisi umat Islam saat ini.
Anda bisa menanyakan langsung pada Ananda tentang apa yang dia lihat. Perasaan seperti apa saat menyaksikan tayangan-tayangan seperti itu, apabila Ananda sudah langsung bisa berkomentar dan memberikan pendapat, tambahkan atau berikan arahan serta solusi menurut Islam. Bukan hanya tanggapan, bila perlu ajaklah Ananda memberikan respon secara kongkrit.
Misalnya, mengumpulkan uang dari sebagian tabungannya untuk membantu rakyat Palestina, mengikuti aksi kepedulian, juga dengan mengajaknya berdoa bersama dalam berbagai kesempatan utamanya setelah selesai shalat berjamaah, agar Allah memberikan pertolongan kepada mereka.
Penting juga memberikan pemahaman kepada Ananda tentang balasan yang akan diberikan oleh Allah SWT atas kepedulian kita pada saudaranya sesama Muslim.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang membantu menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari sebuah kesulitan di antara berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan salah satu kesulitan di antara berbagai kesulitannya pada hari kiamat.
Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hambaNya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya". (HR. Muslim)
Kepedulian terhadap kaum Muslimin di Palestina, sekaligus bisa dijadikan cara untuk menjelaskan kepada Ananda tentang lemahnya umat jika tanpa pemimpin.
Terpecahnya negeri-negeri Muslim, kemunduran dan kelemahan ketika negeri-negeri Muslim tidak bersatu, dan perlunya pemimpin yang menyatukannya.
Dengan memberikan gambaran yang jelas kepada anak, diharapkan anak akan tergugah dan termotivasi untuk ikut memperjuangkan, menyatukan kembali negeri-negeri muslim yang terpecah-pecah dalam naungan Khilafah.