Doa apa yang Diucapkan Suami/istri Jika Pasangan Hidupnya Wafat?
Koleksi Pribadi |
Doa apa yang Diucapkan Suamii/istri Jika Pasangan Hidupnya Wafat? Atau apa yang harus dilakukan kepada orang yang akan meninggal, yang dicontohkan Baginda Nabi Muhammad SAW?
Untuk mengetahui hal tersebut, berikut ini tuntunan Rasulullah SAW dan kalam para ulama tentang doa yang diucapkan oleh keluarga bagi yang wafat, dan hal-hal yang dilakukan bagi orang yang sakit yang diperkirakan akan dekat ajalnya.
Tercantum dalam Kitab Sunan Tirmidzi, No. Hadits : 899. Berikut selengkapnya:
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ
قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَضَرْتُمْ الْمَرِيضَ أَوْ الْمَيِّتَ فَقُولُوا خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا سَلَمَةَ مَاتَ قَالَ فَقُولِيَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً قَالَتْ فَقُلْتُ فَأَعْقَبَنِي اللَّهُ مِنْهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
شَقِيقٌ هُوَ ابْنُ سَلَمَةَ أَبُو وَائِلٍ الْأَسَدِيُّ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أُمِّ سَلَمَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ كَانَ يُسْتَحَبُّ أَنْ يُلَقَّنَ الْمَرِيضُ عِنْدَ الْمَوْتِ قَوْلَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ و قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ إِذَا قَالَ ذَلِكَ مَرَّةً فَمَا لَمْ يَتَكَلَّمْ بَعْدَ ذَلِكَ فَلَا يَنْبَغِي أَنْ يُلَقَّنَ وَلَا يُكْثَرَ عَلَيْهِ فِي هَذَا وَرُوِيَ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ أَنَّهُ لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ جَعَلَ رَجُلٌ يُلَقِّنُهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَكْثَرَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ اللَّهِ إِذَا قُلْتُ مَرَّةً فَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مَا لَمْ أَتَكَلَّمْ بِكَلَامٍ وَإِنَّمَا مَعْنَى قَوْلِ عَبْدِ اللَّهِ إِنَّمَا أَرَادَ مَا رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ آخِرُ قَوْلِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Telah menceritakan kepada kami Hannad⁽¹⁾, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah⁽²⁾ dari Al A'masy⁽³⁾ dari Syaqiq⁽⁴⁾ dari Umu Salamah⁽⁵⁾ berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika kalian mendatangi orang sakit atau orang yang mendekati ajalnya, maka ucapkanlah kata-kata yang baik. Karena para Malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan."
(Ummu Salamah) berkata; "Ketika Abu Salamah wafat, aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu berkata; 'Wahai Rasulullah, Abu Salamah telah meninggal.'
Beliau bersabda: 'Ucapkanlah: "ALLAHUMMAGHFIRLI WA LAHU WA A'QIBNI MINHU 'UQBA HASANAH (Ya Allah ampunilah aku dan dia, dan berikanlah untukku ganti yang lebih baik setelah dia) ".'
(Ummu Salamah) berkata; "Aku membacanya, lalu Allah memberikanku ganti yang lebih baik setelah dia, yakni Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Syaqiq ialah Ibnu Salamah, Abu Wa`il Al Asadi. Abu 'Isa berkata; "Hadis Umu Salamah merupakan hadis hasan shohih.
Disunnahkan untuk mentalqin orang yang sakit saat menjelang kematiannya, dengan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH.
Sebagian ulama mengatakan; 'Jika si sakit sudah mengucapkannya sekali, lalu diam tidak mengucapkan kalimat yang lain, hendaknya tidak lagi ditalqin.'
Diriwayatkan dalam hal ini dari Ibnu Mubarak ketika sakarotul maut mendatanginya. Seorang lelaki mentalqinnya dan memperbanyaknya, lalu Abdullah berkata; 'Jika aku sudah mengucapkannya sekali, maka aku akan meninggal dengan ucapan kalimat tersebut selama aku tidak mengucapkan kalimat yang lain.'
Makna perkataan Abdullah adalah apa yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barangsiapa yang akhir ucapannya (di dunia) kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH, niscaya ia akan masuk surga"."
Pendapat Ulama
M.Nasiruddin al-Albani: ShahihAbu Thahir Zubair 'Ali Zai: Shahih
Hadits Pendukung
HR Shahih Muslim : 1527HR Sunan Abu Daud : 2708
HR Sunan Nasai : 1802
HR Sunan Ibnu Majah : 1437
HR Musnad Ahmad : 25514
(1) Hannad bin As Sariy bin Mush'ab, At Tamimiy Ad Darimiy, Abu As Sariy, Tabi'ut Tabi'in kalangan tua, wafat tahun 243 H, hidup di Kufah.
(2) Muhammad bin Khazim, At Tamimiy As Sa'adiy, Abu Mu'awiyah, Adl Dluraior, Tabi'ul Atba' kalangan tua, wafat tahun 195 H, hidup di Kufah.
(3) Sulaiman bin Mihran, Al Asadiy Al Kahiliy, Abu Muhammad, Al A'masy, Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 147 H, hidup di Kufah.
(4) Syaqiq bin Salamah, Al Asadiy, Abu Wa'il, Tabi'in kalangan tua, wafat tahun 82 H, hidup di Kufah.
(5) Hind binti Abi Umayyah bin Al Mughirah, Al Makhzumiyyah, Ummu Salamah, Ummu Al Mu'minin, Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 62 H, hidup di Madinah.