Ulasan Puisi "Kematian Indah yang Telah "Ema" persiapkan"
Bagi seseorang yang mendapatkan kebaikan dari seorang "ema", walau itu bukan ibu kandung, kesan baiknya akan senantiasa membekas dalam hati. Kasih sayang ditumpahkan layaknya kepada ibu sendiri. Itu wajar, jika seseorang itu memiliki rasa penerimaan yang besar, atas kebaikan seorang "ema". Bukankah seseorang yang berterima kasih kepada manusia, berarti bersyukur kepada Allah Ta'ala?
EMA
Istimewa bersamamu
Kau ajarkan banyak nilai, dalam tindakmu
Penerimaan positif, atas apapun
Kau membersamai perjuanganku
Kau mendampingi fase hidup sesungguhnya tentang diriku
Tak kuat tuk kembali kubayangkan
Semua tentang dan denganmu
Apa Yang mampu kulakukan untuk kebaikanmu itu?Nina Gartina
Kematian Indah yang Telah "Ema" persiapkan
Kematian indah yang telah Ema persiapkan sejak lama, ilmu luar biasa untuku.
Kapas-kapas penutup raga terakhirmu, kau tanam petik sendiri dari kebun belakang. Kau jemur kemudian kau jua yang susun, sambil sesekali kau pasangkan di wajahmu yang penuh senyum keikhlasanmu itu, tuk memastikan ukurannya sesuai, MasyaaAllah.
Ema, Alhamdulillahirobbil'aalamiin, Allah hadirkan engkau dalam hidup kami, meski hanya 6 tahun saja. Ibu kost, yang menjadi orang tua kami ketika tugas di Cibinong, yang do'anya menjadi do'a keramat ke-3 setelah Mamah dan Embah, kini terputus sudah.
Terima kasih atas tulus sayangmu pada kami, untuk Iza terutama bela-belaan ngelarang cari baby sitter, "biar Ema saja yang asuh" ucap Beliau waktu itu.
Hanya peluk do'a yang mampu kami kirim, sebagai pelipur rindu ini padamu.
Semoga SYURGA untukmu Ema. Al-Faatihah.