2 Puisi Sunda tentang Pentingnya Berfikir dan Bersyukur
2 Puisi Sunda tentang Pentingnya berfikir dan bersyukur - Tak bosan membahas Sastra Sunda. Selain Basa Sunda terkenal memiliki "undak-usuk", juga banyak kata (kecap) yang hanya bisa dihayati dalam bahasa Sunda itu sendiri, tak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Dengan kata lain, sangat susah mencari padanan kata dalam bahasa selain Bahasa Sunda.
Begitupun kekayaan khazanah bahasa dalam karya sastra, salah satunya puisi. Puisi Sunda banyak menyimpan kekayaan literasi dengan kata-katanya yang sungguh dalam maknanya. Apalagi kalau kita hayati dengan sepenuh hati, akan memunculkan rasa tersendiri bagi penikmatnya.
Kali ini, abufadli.com mencoba mengangkat 2 Puisi Sunda tentang Nasihat kehidupan. Puisi-puisi ini dikarang oleh Tubagus Muhammad Sulaeman, seorang aktivis bahasa Sunda kelahiran 3 September 1974. Beliau termasuk orang yang produktif dalam mencipta karya sastra berupa puisi, semua dalam Bahasa Sunda, bahasa "indung" baginya.
Teu Ngukur Ka Kujur
Mungguhing urang bakal bagjaendah taya papadanangalangkungan pancaran cahayalamun urang tiasangalawan nafsu panggoda setantur milampah muru di jalan PangeranPangeran tetep Welas tur Asihka makhluk-Na mikaasihanu petot-petot ti ngawitanni'mat sakujur badantapi urang teu mikirda puguh gering pikirpasalia jeung pikirboro-boro daek mikirsok ngagugu kahayang setankadang teu tumarima pisan
Terjemahnya dalam Bahasa Indonesia
Tak Mengukur Diri Sendiri
Sungguh kita akan bahagia
indah tiada tara
melalui pancaran cahaya
jika kita bisa
melawan godaan setan
dan berjalan di jalan Allah
Dia tetap Penyayang dan Penuh Kasih
kepada makhluk-Nya senantiasa mengasihi
tiada terhenti sedari awal
berjuta kenikmatan seluruh tubuh
tapi kita tidak berpikir
karena memang kita malas berfikir
bertentangan dengan keharusan
kita tak mau berpikir
selalu menuruti keinginan setan
tak menerima kenyataan
Silih Tuduh
Naha urang naha batursilih tuduh jeung baturnu puguh kalah ngalanturteu daek ngukur ka kujurnu ruksak raga sakujurteu nampi kana sagala rupianu parantos dipaparin ku Gustiantukna disiksa ku polah pribadingadu'a sakapeung dianggap rugibagja anu pasrah taqwasujud sukur tumarimatumamprak kana kanyataanyakin bari ikhtiarsujud ka Pangerandisarengan ku ikhtiarmilari rezeki anu berekahdianggo amal ibadahdidasaran ka imanan tur pasrah
Terjemah dalam Bahasa Indonesia
Saling menuduh
Kami atau mereka
saling menyalahkan dengan orang lain
yang jelas makin melantur
tidak mau introspeksi diri
yang rusak sekujur tubuh
karena tidak menerima segala apapun
yang telah dikaruniakan Tuhan
akhirnya tersiksa oleh tindakan pribadi
berdoa terkadang dianggap kerugian
bahagia adalah bagi yang taqwa
bersujud kepada Robb penuh kepasrahan
menerima kenyataan
diri yakin disertai ikhtiar
bersujud kepada Tuhan
bersama usaha yang maksimal
mencari rezeki yang penuh berkah
untuk bekal ibadah
didasari iman dan penyerahan
Masya Allah, sebuah untaian kalimat penuh makna dari puisi sunda. Mengingatkan kita untuk pasrah diri kepada Ilahi, menerima segala pemberian dan mensyukurinya, dan tidak menyurutkan keoftimalan ikhtiar disertai kepasrahan kepada Allah Ta'ala. Semoga kita termasuk orang yang beriman, berfikir, dan pandai bersyukur.