Mentoring Remaja Bagian 8: Jalan Hidup Muslim
Sahabat muda yang masih bersemangat untuk hijrah dan terus-menerus ingin meng-upgrade diri dengan pemahaman Islam, alhamdulillah kali ini kita akan membahas kembali materi kajian/mentoring. Tema di pertemuan ke-8 ini mengambil tema, " Jalan Hidup Muslim". Sebuah materi yang sangat penting sebagai panduan kita dalam melangkah.
Baik sahabat semua, mentoring/kajian Islam remaja dengan tema Jalan Hidup Muslim, bisa dibaca di bawah ini. Selamat membaca dan belajar.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al-Mu’minun, 23:12)
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”(QS. Al-Mu’minun, 23:13)
Allah SWT berfirman,
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun, 23:14)
Allah SWT berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisa‘, 4:82)
Allah SWT berfirman,
ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.”
(QS. Al-Mu’minun, 23:15)
Allah SWT berfirman,
ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” (QS. Al-Mu’minun, 23:16)
Hanya ada 2 kemungkinan arah setelah kita dibangkitkan:
1. ASHABUL YAMIN (golongan kanan). Dialah ashabul jannah (penghuni surga)
2. ASHABUS SYIMAL (golongan kiri). Dialah ashabul naar (penghuni neraka)
· Neraka disebut Allah SWT sebagai
بِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
“Seburuk-buruk tempat kembali”
· Di dalamnya terkumpul seluruh penderitaan, bahkan segala macam penderitaan yang mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya, dan siapapun belum pernah merasakannya
Rasulullah saw bersabda,
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلاَنِ وَشِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِى الْمِرْجَلُ مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَإِنَّهُ لأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari api neraka, seketika otaknya mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tak ada seorang pun yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka." (HR. Muslim)
Allah SWT berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat, 51:56)
Sikap seorang muslim untuk tunduk setunduk-tunduknya kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman,
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan, ‘Kami mendengar, dan kami patuh’. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. An-Nuur, 24:51)
Sami’na wa atha’na (kami mendengar dan kami patuh) terhadap seluruh perintah dan larangan Allah SWT, meski sekilas perintah dan larangan itu tampak tidak masuk akal
Allah SWT berfirman,
وَأَنَّ ٱللهَ لَيْسَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ
“Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya.” (QS. Al-'Anfal, 8:51)
2. Jalan keselamatan kita di dunia dan akhirat
Allah SWT berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS. Al Hujurat, 49:13)
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”
(QS. Al-A’raf, 7:96)
Kalau kita CINTA kepada diri, keluarga, masyarakat dan negara, maka perwujudan cinta itu adalah membawa diri, keluarga, masyarakat dan negara ke arah TAKWA
Mentoring Remaja Bagian 8: Jalan Hidup Muslim
1. Kerangka materi
- Bukti kebenaran AL-QUR’AN
- Dahsyatnya siksa NERAKA
- Pentingnya TAKWA dalam kehidupan
2. Tiga fase manusia
- Kelahiran
- Kematian
- Kebangkitan
3. Fase kelahiran
Allah SWT berfirman,وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al-Mu’minun, 23:12)
4. Fase kelahiran
Allah SWT berfirman,ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”(QS. Al-Mu’minun, 23:13)
5. Fase kelahiran
Allah SWT berfirman,
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun, 23:14)
6. Tahap pertama
- Tahap pertama penciptaan janin disebut Sulalah dimulai dari saripati mani. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami-istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “Sulalah”
- Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma.
- Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.
7. Tahap kedua
- Tahap kedua disebut ‘Alaqoh (segumpal darah). ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa-rawa (sebangsa lintah).
- Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakan bentuk dan gambar keduanya.
8. Tahap ketiga dan keempat
- Tahap ketiga, Mudghah (segumpal daging). Dan tahap keempat ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang.
- Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging.
- Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat-alat fotografi.
9. Tahap kelima dan keenam
- Tahap kelima, pembungkusan tulang dengan daging. Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
- Tahap keenam adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.''
10. Pernyataan Prof. Keith L. Moore
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada abad 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini. Jelas bagi saya bahwa pernyataan Al-Quran ini telah diterima Muhammad dari Tuhan atau Allah.” (Prof. Keith L. Moore, Guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto)11. Kisah Dr. Gary Miller
- Penantang al-qur’an yang masuk islam
- Misionaris Kristen, ahli matematika dan logika dari Universitas Toronto, Kanada
- Sejak tahun 1973 berusaha meyakinkan jamaahnya tentang kebenaran agama Nasrani
- Dia belajar bahasa Arab dan melakukan riset yang panjang untuk mencari kelemahan/kesalahan Al-Qur’an
- Yang didapat justru kekuatan/kebenaran Al-Qur’an
- Gerry Miller tidak menemukan perselisihan di dalam Al-Qur’an, baik ayat dengan ayat maupun ayat dengan science modern
- Diantara buktinya QS. Al-Mu’minun ayat 12-14
- Setelah riset panjang selama 5 tahun, pada tahun 1978 akhirnya masuk Islam dan merubah namanya menjadi Abdul Ahad Omar
12. Al-Qur’an benar-benar firman Allah SWT
Allah SWT berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisa‘, 4:82)
13. Fase kematian
Allah SWT berfirman,
ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.”
(QS. Al-Mu’minun, 23:15)
14. Fase kebangkitan
Allah SWT berfirman,
ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” (QS. Al-Mu’minun, 23:16)
15. Andai kita tak membaca Al-Qur’an
- Andai kita tidak membaca Al-Qur’an, kita tetap akan tahu bahwa kita ini mengalami fase kelahiran dan fase kematian, karena itu adalah fakta
- Tapi kalau kita tidak membaca Al-Qur’an, kita tidak akan tahu kemana kita setelah mati
16. Pastinya hari kebangkitan
- Karena kita membaca al-Quran dan kita sangat yakin bahwa Al-Quran adalah firman Allah SWT, maka kita menjadi tahu setelah kita mati nanti, kita pasti akan dibangkitkan oleh Allah SWT
- Hari kebangkitan pada hari kiamat nanti adalah kepastian, bukan seperti perkataan seorang ibu tokoh partai yang mengatakan hari kebangkitan adalah ramalan masa depan
17. Kemana setelah kita dibangkitkan?
Hanya ada 2 kemungkinan arah setelah kita dibangkitkan:
1. ASHABUL YAMIN (golongan kanan). Dialah ashabul jannah (penghuni surga)
2. ASHABUS SYIMAL (golongan kiri). Dialah ashabul naar (penghuni neraka)
18. Neraka tempat kembali yang buruk
· Neraka disebut Allah SWT sebagai
بِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
“Seburuk-buruk tempat kembali”
· Di dalamnya terkumpul seluruh penderitaan, bahkan segala macam penderitaan yang mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya, dan siapapun belum pernah merasakannya
19. Siksa paling ringan di neraka
Rasulullah saw bersabda,
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلاَنِ وَشِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِى الْمِرْجَلُ مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَإِنَّهُ لأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari api neraka, seketika otaknya mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tak ada seorang pun yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka." (HR. Muslim)
20. Berjalan di bawah terik matahari
- Sekali waktu cobalah berjalan tanpa alas kaki di tengah terik matahari di atas aspal yang sangat panas
- Kaki kita mungkin melepuh tapi tidak akan pernah membuat otak kita mendidih
- Tidak ada pilihan lain bagi kita selain menjadi bagian ashabul yamin
21. Apa yang bisa menjamin kita menjadi bagian ashabul yamin?
- Hanya ada satu yang bisa memastikan kita menjadi bagian ashabul yamin. Apa itu?
- Kita jalani kehidupan di dunia yang sementara ini betul-betul sesuai misi penciptaan kita, yaitu ibadah kepada Allah SWT
22. Misi penciptaan
Allah SWT berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat, 51:56)
23. Apa itu ibadah?
- Imam Malik mengatakan, “Ibadah adalah taat kepada Allah, tunduk kepada-Nya, dan berpegang teguh kepada apa yang disyariatkan oleh Allah di dalam agama-Nya.”
- Ringkasnya, ibadah adalah ketika kita terikat kepada syariah Allah, yaitu syariah Islam
24. Apa makna terikat dengan syariat Allah?
Menjadikan syariat Allah sebagai miqyasul ‘amal (tolak ukur perbuatan) kita25. Terikat dengan syariat
- Haram kata syariah, haram kata kita
- Halal kata syariah, halal kata kita
- Apa yang dikatakan haram oleh syariah, kita tinggalkan
- Dan kita lakukan apa yang dikatakan halal oleh syariah
26. Esensi takwa
Sikap seorang muslim untuk tunduk setunduk-tunduknya kepada Allah SWT
27. Sikap sam’an wa tha’atan
Allah SWT berfirman,
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan, ‘Kami mendengar, dan kami patuh’. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. An-Nuur, 24:51)
28. Inilah takwa yang harus kita wujudkan dalam hidup kita
Sami’na wa atha’na (kami mendengar dan kami patuh) terhadap seluruh perintah dan larangan Allah SWT, meski sekilas perintah dan larangan itu tampak tidak masuk akal
29. Perintah yang tak masuk akal
- Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh as untuk membangun bahtera di puncak gunung
- Allah SWT memerintahkan Nabi Musa as untuk memukulkan tongkat ke tepian laut sementara dia dikejar Firaun dan bala tentaranya serta terpojok di tepian laut merah
- Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya yang sangat dia sayangi
30. Keteladaan takwa para nabi
- Mereka melaksanakan perintah Allah dengan sepenuhnya
- Mengapa? Karena mereka yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah tidak mungkin mendzalimi hamba-Nya
- Mereka juga yakin bahwa perintah Allah itu pasti baik buat hamba-Nya
31. Allah tidak mendzalimi hamba-Nya
Allah SWT berfirman,
وَأَنَّ ٱللهَ لَيْسَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ
“Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya.” (QS. Al-'Anfal, 8:51)
32. Persoalan penting kita
- Kalau ada persoalan yang sangat penting dalam hidup kita, bukanlah hidup kita itu sendiri, apalagi karir, harta benda atau yang lain
- Tetapi bagaimana kita dalam hidup yang pendek ini betul-betul bisa menjadi hamba Allah yang bertakwa kepada-Nya
33. Takwa kepada Allah
1. Penentu tinggi rendahnya derajat kita di hadapan Allah SWT2. Jalan keselamatan kita di dunia dan akhirat
34. Orang yang paling mulia
Allah SWT berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS. Al Hujurat, 49:13)
35. Ingat! Kesempatan untuk meraih takwa
- Hanyalah pada saat kita hidup di dunia ini
- Waktunya amat sangat pendek
36. Takwa mendatangkan berkah
- Hanya dengan BERTAKWA sajalah kita akan mendapatkan KEBAIKAN dalam hidup yang sementara ini, mendapatkan KEBERKAHAN baik dalam kehidupan PRIBADI, KELUARGA, BERMASYARAKAT dan BERNEGARA
- Hanya pribadi yang bertakwa yang akan mendapatkan berkah dalam hidupnya
- Hanya keluarga yang bertakwa yang akan mendapatkan berkah dalam kehidupan keluarganya
- Pun juga hanya masyarakat dan negara yang bertakwa yang akan mendapatkan berkah dari Allah SWT
- Allah SWT berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”
(QS. Al-A’raf, 7:96)
37. Takwa wujud cinta
Kalau kita CINTA kepada diri, keluarga, masyarakat dan negara, maka perwujudan cinta itu adalah membawa diri, keluarga, masyarakat dan negara ke arah TAKWA
38. Mumpung masih hidup
- Mari manfaatkan waktu yang sangat sebentar ini untuk menyingsingkan lengan baju kita untuk bergerak memberikan apa saja yang kita punya untuk membawa diri, keluarga, masyarakat dan negara ke arah takwa
- Hanya itu jalan yang akan membawa keselamatan, bukan hanya di dunia, tapi yang paling penting keselamatan di akhirat