Miskin bersabar atau Yang Kaya Bersyukur, Mana yang Lebih Utama?
Sebuah pertanyaan dari seorang sahabat, ada orang yang "miskin" yang bersabar, dan ada orang kaya yang bersyukur, di antara mereka manakah yang lebih utama di hadapan Allah SWT?
Wallahu a'lam, Keduanya beroleh kebaikan. Siapapun yang mampu bersabar dan bersyukur, adalah orang yang cerdas.
Namun jika ditinjau dari sisi kemanfaatan, orang yang memiliki kekayaan dan ia bersyukur lebih utama dibanding orang yang miskin dan ia bersabar.
Orang yang miskin dan ia bersabar atas kemiskinannya, kemanfaatannya hanya untuk dirinya sendiri. Ia memperoleh pahala kesabaran.
Sedangkan orang yang kaya dan ia bersyukur, kemanfaatannya selain untuk dirinya sendiri, juga untuk orang lain.
Misal, ia bersyukur atas kekayaannya dengan cara bersedekah, membangun mesjid/pesantren, membiayai panti, memberangkatkan haji bagi orang lain, dan lain sebagainya. Implementasi rasa syukurnya bermanfaat bagi orang lain.
Jika ditinjau dari sisi ini, jelas yang kaya pandai bersyukur in sya Allah lebih utama dan berdaya guna, dibanding kelompok orang yang pertama.
Namun walau demikian, Allah memberikan keistimewaan kepada mu'minin, dengan sabar dan syukurnya. Sebagaimana sabda Nabi SAW:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Semoga bermanfaat.