Nikah itu Dimulai dari Persepsi dan Tips Mencari Istri Sejati, Penasaran?
alfahmu.id |
Bagaimana agar pernikahan tak membuahkan penyesalan?
Bagaimana cara mendapatkan istri sejati yang setia menemani langkah besar kita memperjuangkan Islam?
Yuk kita baca dengan serius tapi tetap santai, rangkaian kalimat sederhana dari seorang ustadz ini. Semua tentang nikah, penghormatan terhadap wanita, dan lain sebagainya.
Biar Nggak Nyesel Setelah Nikah
Manusia memang selalu dijanjikam harapan di depannya, dan dibebani dengan penyesalan di belakangnya. Begitu pun juga bagi mereka yang ingin menikah, tentu mereka berharap pasangan yang terbaik, walau akhirnya menyesal ketika setelah menikah lalu menemui yang lebih baik
Mencari pasangan, seperti mencari kayu bakar di hutan, dimana kita hanya boleh mengambil satu kayu bakar, dan tak boleh berjalan mundur. Lalu seperti apa cara mendapatkan pasangan terbaik untuk hidup kita?
Bagaimana cara agar kita tak menyesali apa yang sudah kita pilih, sekaligus disaat yang sama tidak menjadikan diri kita panjang angan-angan? Tonton deh videonya
Lengkapnya di YouTube
Nikah Itu Mulai Dari Persepsi
Persepsi itu ibarat blueprint bangunan, yang menentukan fondasi, tiang, atap, dan segala letak yang akan kita bangun nanti, persepsi itu mengarahkan kenyataan
Kenyataan bisa mudah diubah, ketika kita mengubah persepsi. Ibarat warna kacamata yang kita pakai, bila kita ubah warna kacamatanya, berubah semua yang kita lihat
Begitupun pernikahan, sangat tergantung dengan persepsi kita, bahkan kebanyakan pertanyaan yang datang kepada saya berkaitan dengan pernikahan, bisa diselesaikan dengan hanya mempunyai persepsi yang benar
Persepsi kita tentang pernikahan itulah, yang nantinya akan menjadikan kita memilih jalan mana untuk mencari pasangan, bagaimana mengatasi permasalahan, seperti apa pernikahan, setelah menikah mau apa, dan banyak yang lain
Tersedia 26 menit sharing tentang ini, yang bisa menggantikan puluhan paragraf yang harus saya tulis, silakan nonton di channel YouTube saya
Mencari Istri
Cantik takkan pernah habis diperbandingkan, tapi pasti lekang dimakan usia. Bila menikah karena cantiknya saja, maka kedepan nanti rumput tetangga lebih hijau
Karenanya memilihmu sebab sabar, yang aku sadar aku sangat memerlukannya, dalam hidup, dalam dakwah. Sabar yang bisa memaksaku taat meski malas, menjauhkanku dari maksiat meski aku menggemarinya
Selama masih manusia, pasti kita perlukan teman, bila teman pergaulan saja memengaruhi, apalagi teman hidup. Sebab itu aku menginginkan agar taatmu pada Allah, menjadikan taatmu padaku
Memandang remeh dunia, menganggap rendah jabatan, menantang kedzaliman. Tak takut pada para pencela, tak khawatir pada kesudahan hidup selama kita berada di garis yang sudah kita tetapkan bersama
Usia kita bertambah, tenaga sudah tak sama. Andai lebih awal kita berjumpa disini, mungkin kita selusuri bukit salju ini dengan bergandengan
Tapi cinta itu sederhana. Seperti kamu. GOMBAL
Memperlakukan wanita
Tanpa sadar, wanita seringkali dilecehkan dengan ucapan bahkan gerak tubuh yang tak pantas seperti lirikan mata atau gesture tubuh
Sedihnya, justru mereka yang berdakwah, kerap menjadikan tema-tema yang dekat dengan seksualitas, dengan perempuan, yang "saru", atau tabu, sebagai bahan guyonan, candaan
Flirting, mempermainkan wanita secara seksual, dengan kata-kata yang tak pantas. Meskipun kita bisa mengelak dengan bersilat lidah, tapi semua tahu bahwa perkara tak pantas sudah terjadi
Karena itu, seharusnya kita paham, bahwa Islam adalah agama yang paling memuliakan wanita. Jangankan flirting, body shaming, atau bicara "saru". Berpikir "saru" tentang wanita saja dilarang
Sebab setiap wanita memiliki rahim, yang kita semua berasal darinya, maka penghormatan pada wanita adalah sesuatu yang wajib, apalagi sebagai yang memahami agama
Kita tahu bagaimana Rasulullah mengajarkan saat berbicara dengan wanita, bahkan saat bercanda sekalipun. Rasulullah tak pernah merendahkan wanita
Begitulah kita belajar, berbuat yang terbaik bagi yang terdekat, minimal memuliakan istri dan ibu, atau saudara perempuan kita, dengan lisan dan perbuatan yang santun
Sebab Rasulullah berkata, "Sebaik-baik diantara kalian para lelaki, adalah yang paling baik (indah) perlakuannya terhadap istri-istrinya", masyaAllah.
Sedihnya, justru mereka yang berdakwah, kerap menjadikan tema-tema yang dekat dengan seksualitas, dengan perempuan, yang "saru", atau tabu, sebagai bahan guyonan, candaan
Flirting, mempermainkan wanita secara seksual, dengan kata-kata yang tak pantas. Meskipun kita bisa mengelak dengan bersilat lidah, tapi semua tahu bahwa perkara tak pantas sudah terjadi
Karena itu, seharusnya kita paham, bahwa Islam adalah agama yang paling memuliakan wanita. Jangankan flirting, body shaming, atau bicara "saru". Berpikir "saru" tentang wanita saja dilarang
Sebab setiap wanita memiliki rahim, yang kita semua berasal darinya, maka penghormatan pada wanita adalah sesuatu yang wajib, apalagi sebagai yang memahami agama
Kita tahu bagaimana Rasulullah mengajarkan saat berbicara dengan wanita, bahkan saat bercanda sekalipun. Rasulullah tak pernah merendahkan wanita
Begitulah kita belajar, berbuat yang terbaik bagi yang terdekat, minimal memuliakan istri dan ibu, atau saudara perempuan kita, dengan lisan dan perbuatan yang santun
Sebab Rasulullah berkata, "Sebaik-baik diantara kalian para lelaki, adalah yang paling baik (indah) perlakuannya terhadap istri-istrinya", masyaAllah.
Sebab, wanita adalah kehormatan yang harus dijaga!