Andai Kita Belum Bisa Bersaudara
Betapa indah mendengar kata "bersaudara" atau "saudara". Sebuah kata yang menggambarkan sebuah ikatan dan keharmonisan di antara hubungan manusia. Kata "saudara" menurut KBBI :
saudara/sau·da·ra/ n
1) orang yang seibu seayah (atau hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak;
2) orang yang bertalian keluarga; sanak: ia mempunyai banyak -- di sini, baik dari ibu maupun dari ayahnya;
3) orang yang segolongan (sepaham, seagama, sederajat, dan sebagainya); kawan; teman: dalam mengerjakan tugas ini, kita akan dibantu oleh -- kita di kampung ini;
4) sapaan kepada orang yang diajak berbicara (pengganti orang kedua):
Atas dasar apa kita bersaudara?
Ada yang satu rahim, tapi berakhir dengan perselisihan. Ada yang satu kampung, akhirnya berujung pada perseteruan
Ada yang dulu saling mencintai, lalu saling menuntut. Ada yang kemarin masih berjanji sehidup semati, tapi lalu bermusuh tak henti
Selama masih di dunia, tak ada yang bisa menjamin siapapun, tak ada yang bisa menjamin apapun. Sebab dunia ini sejatinya menipu, menipu siapapun yang cinta kepadanya
Diantara manusia-manusia itu, ada yang dulunya saling membenci, kalau bisa saling menjatuhkan, andai ada kesempatan saling menghancurkan, atau paling tidak saling menghina dalam kesenyapan
Tapi diantara mereka, ada yang sebaliknya
Ada yang dulunya saling hasud, namun akhirnya saling berangkulan. Ada mereka yang membenci, lalu bisa saling berbagi. Ada yang kemarin saling mendendam, lalu kemudian saling melindungi
Padahal mereka tak satu rahim, tak juga satu kampung, tak pernah satu usaha, tak satu kepentingan, tak punya urusan diantara mereka. Kecuali urusan yang Allah bebankan pada mereka, kecuali tentang agama Allah
Allah yang mencabut rasa iri, dengki, hasad, benci, curiga, kasar, keras dan semua penyakit hati. Dan menggantinya dengan kelembutan, syahdu, khusyu, haru, cinta, damai dan ketenangan
Bersaudara karena Allah, hanya bisa andai iman melekat dalam hati, andai kecintaan pada Allah dan Rasul diatas segala-galanya
Andai kita belum bisa bersaudara, belum mampu berteman, periksa hati, inspeksi akal. Jangan-jangan masih ada yang kita utamakan selain Allah, Rasul dan bersusah-susah dalam agama Allah.
Ada yang dulu saling mencintai, lalu saling menuntut. Ada yang kemarin masih berjanji sehidup semati, tapi lalu bermusuh tak henti
Selama masih di dunia, tak ada yang bisa menjamin siapapun, tak ada yang bisa menjamin apapun. Sebab dunia ini sejatinya menipu, menipu siapapun yang cinta kepadanya
Diantara manusia-manusia itu, ada yang dulunya saling membenci, kalau bisa saling menjatuhkan, andai ada kesempatan saling menghancurkan, atau paling tidak saling menghina dalam kesenyapan
Tapi diantara mereka, ada yang sebaliknya
Ada yang dulunya saling hasud, namun akhirnya saling berangkulan. Ada mereka yang membenci, lalu bisa saling berbagi. Ada yang kemarin saling mendendam, lalu kemudian saling melindungi
Padahal mereka tak satu rahim, tak juga satu kampung, tak pernah satu usaha, tak satu kepentingan, tak punya urusan diantara mereka. Kecuali urusan yang Allah bebankan pada mereka, kecuali tentang agama Allah
Allah yang mencabut rasa iri, dengki, hasad, benci, curiga, kasar, keras dan semua penyakit hati. Dan menggantinya dengan kelembutan, syahdu, khusyu, haru, cinta, damai dan ketenangan
Bersaudara karena Allah, hanya bisa andai iman melekat dalam hati, andai kecintaan pada Allah dan Rasul diatas segala-galanya
Andai kita belum bisa bersaudara, belum mampu berteman, periksa hati, inspeksi akal. Jangan-jangan masih ada yang kita utamakan selain Allah, Rasul dan bersusah-susah dalam agama Allah.
Sebuah renungan bagi kita, CEK DI SINI