Ngaji itu Meluangkan Waktu, Bukan Menunggu Waktu Luang!
Ngaji itu Meluangkan Waktu, Bukan Menunggu Waktu Luang! Benar sekali. Jika kita menunggu waktu luang, kapan mulai ngaji. Semua tergantung "komitmen". Komitmen ? Nah apa sih komitmen itu ? Kita sudah tidak asing lagi bukan dengan kata "komitmen" ? Anak muda sekarang banyak yang menggunakan kata tersebut, terlebih bagi mereka yang sedang di serang virus merah jambu. Katanya,
"Aku belum siap untuk ber-komitmen"
"Kita ga pacaran, kita cuma komitmen aja satu sama lain"
"Kita udah komitmen nanti kita bakal nikah"
Itu yang kebanyakan korban virus merah jambu katakan.
Eitsssss, tapi jangan salah yaaa komitmen bukan cuma untuk hal itu. Karna jika kita lihat pengertian komitmen sendiri berasal dari kata -commiter- yang berarti //menyatukan, mengerjakan, menggabungkan dan mempercayai//
Dan satu hal yang perlu di ingat,
"Aku belum siap untuk ber-komitmen"
"Kita ga pacaran, kita cuma komitmen aja satu sama lain"
"Kita udah komitmen nanti kita bakal nikah"
Itu yang kebanyakan korban virus merah jambu katakan.
Eitsssss, tapi jangan salah yaaa komitmen bukan cuma untuk hal itu. Karna jika kita lihat pengertian komitmen sendiri berasal dari kata -commiter- yang berarti //menyatukan, mengerjakan, menggabungkan dan mempercayai//
Jadi, pada intinya komitmen itu //suatu sikap setia dan tanggung jawab seseorang terhadap sesuatu, baik itu diri sendiri, orang lain, organisasi atau hal tertentu//
Ada juga penjelasan lain yang menyebutkan, komitmen itu adalah sebuah perjanjian. So, sekarang kita udah tau kan apa itu komitmen.
Then, the principal point is SIAPKAH KITA BERKOMITMEN KETIKA MENGKAJI ISLAM ?
Kenapa harus punya komitmen ? Karena, mengkaji itu bukan hanya ketika kita mau lantas kita datang, ketika kita malas yaa tidak usah. Intinya, tergantung mood kita aja, "serah gue lah hidup-hidup gue kok lu yang ngatur ?"
Emang perlu banget yaa komitmen saat kita mengkaji Islam ?
Ya jelas. Dimana-mana ketika kita mengkaji ketika kita belajar harus ada keseriusan. Pandangan kita ini adalah halal-haram bukan suka-tidak suka. Patokan kita dalam mengkaji Islam adalah hukum syara' bukan hukum manusia apalagi ego kita. Yang sibuk di sini bukan hanya kamu, bisa jadi kan gurumu memiliki banyak kesibukan tapi menyempatkan waktunya untukmu. Dan kamu ? cancel gitu ajaa ? "emg lu siapa brani ngacak-ngacak jadwal orang ?"
Thats all. Ini yang harus menjadi renungan untuk kita. Coba tanya kembali diri kita, tujuan kita mengkaji ini apa ?
Ada juga penjelasan lain yang menyebutkan, komitmen itu adalah sebuah perjanjian. So, sekarang kita udah tau kan apa itu komitmen.
Then, the principal point is SIAPKAH KITA BERKOMITMEN KETIKA MENGKAJI ISLAM ?
Kenapa harus punya komitmen ? Karena, mengkaji itu bukan hanya ketika kita mau lantas kita datang, ketika kita malas yaa tidak usah. Intinya, tergantung mood kita aja, "serah gue lah hidup-hidup gue kok lu yang ngatur ?"
Emang perlu banget yaa komitmen saat kita mengkaji Islam ?
Ya jelas. Dimana-mana ketika kita mengkaji ketika kita belajar harus ada keseriusan. Pandangan kita ini adalah halal-haram bukan suka-tidak suka. Patokan kita dalam mengkaji Islam adalah hukum syara' bukan hukum manusia apalagi ego kita. Yang sibuk di sini bukan hanya kamu, bisa jadi kan gurumu memiliki banyak kesibukan tapi menyempatkan waktunya untukmu. Dan kamu ? cancel gitu ajaa ? "emg lu siapa brani ngacak-ngacak jadwal orang ?"
Thats all. Ini yang harus menjadi renungan untuk kita. Coba tanya kembali diri kita, tujuan kita mengkaji ini apa ?
Dan satu hal yang perlu di ingat,
ILMU ITU DIDATANGI BUKAN MENDATANGI
NGAJI ITU MELUANGKAN WAKTU BUKAN NUNGGU WAKTU LUANG !
Annita Febrianti
Seorang remaja aktivis dakwah