7 Jerat Maut Sang Penggoda, Waspadalah!
Setan tak ingin sendirian di neraka, ia berupaya merekrut manusia sebagai teman untuk menghuni neraka yang menyala.
Sahabat, agar kita tak terjerat dalam makar musuh besar yang selalu terpasang, penting sekali bagi kita untuk mengenali strategi setan dalam menghancurkan manusia. Berikut 7 jerat maut setan sang penggoda.
1. Jerat kekafiran
Pada awalnya, semua manusia terlahir dalam keadaan fitrah. Ini berarti mereka mengakui dan mengimani Allah swt. Namun sejalan dengan bergulirnya zaman, setan dengan berbagai metodenya mengganjal manusia dari keimanan, terperosok ke jurang kekafiran.
Tak sedikit manusia jatuh dalam perangkat maut ini. Dari perbuatan syirik yang terang-terangan hingga memperolok ayat Allah serta berita Rasulullah. Buahnya hanyalah azab yang pedih. Naudzubillahimindzalik.
2. Jerat bid'ah
Ada sunnah tentulah ada bid'ah. Inilah yang menjadi incaran kedua setan dalam menghancurkan manusia. Jika manusia tidak berhasil diseret jadi kafir oleh setan, setan mencoba memerangkapnya dengan bid'ah.
Bid'ah ini kerap kali hinggap dalam aqidah seorang sehingga menjadikan keyakinan mukmin menyelisihi kitab Allah dan sunnah rasul-Nya. Bid'ah bisa juga memasuki relung peribadatan seseorang hingga ia melakukannya tanpa tuntunan syariat. Ataupun Bid'ah ini dilakukan secara umum dalam berbagai perkara agama ini.
Kita simak perkataan imam Ats-Tsauri yang mengungkapkan,” Bid'ah itu lebih disenangi iblis ketimbang maksiat. Terkadang orang bertaubat dari maksiat, tetapi sulit diharapkan bertaubat dari bid'ah."
3. Jerat Al Kana'ir (Dosa-dosa Besar)
Bagi mereka yang luput dari jerat kekafiran dan bid'ah, perangkap berikutnya adalah pekatan dosa-dosa besar, perbuatan keji, dan mungkar.
Ketika setan dalam berhasil mengalahkan manusia dengan perangkap ini, ia akan menghias-hiasi manusia bahwa dosa yang ia kerjakan tak berarti. Bahkan membisikkan untuk selalu menunda taubat.
Nah, manakala seorang hamba dapat melepaskan diri dari perangkap maut ini, tentunya dengan penjagaan dari Allah dan taubat yang sesungguhnya, jerat berikutnya telah dipasang setan.
4. Jerat dosa kecil
” Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”, ungkapan ini harganya rada klop jika diterapkan dengan tipu daya setan yang selalu menjadikan manusia 'istimrar' (senantiasa) bergelut dengan dosa kecil dan meremehkannya.
Memang orang yang biasa melakukan dosa kecil akan menganggap kecil tindakan yang dilakukannya. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda sebagai wujud peringatan kepada umatnya,
” Jauhilah dosa-dosa yang dianggap kecil, karena dosa-dosa itu akan berhimpun pada seseorang sehingga akan membinasakannya."(HR Ahmad, Al Baihaqi)
5. Jerat "Boleh-boleh aja"
Inilah yang kerap kali terjadi dan menyakiti kebanyakan manusia. Karena syariat tidak melarang menjadikan mereka sibuk di dalam hal-hal yang mubah/ boleh , akhirnya kegiatan boleh-boleh saja itu melalaikan mereka dari ketaatan dan amalan mencari bekal akhirat.
Dari sinilah setan berupaya menyeret manusia agar lalai dari perkara-perkara yang sunat dan wajib.
Begitu banyak manusia yang tertipu dengan kemegahan dunia, hingga lupa akan bekal akhiratnya padahal jika manusia mengetahui, nilai kenikmatan akhirat dan berbagai kesenangannya, tentulah mereka akan menghiasi setiap relung kehidupannya dengan amal sholeh dan berkompetisi meraup karunia-Nya.
6. Jerat amalan tak utama
Setelah manusia tidak bergeming dengan segala serangan yang dilancarkan, setan berupaya memalingkan dan menghalanginya dari kesempurnaan dan amalan utama.
Target jerat ini adalah menjadikan manusia sibuk dengan amalan-amalan yang tidak utama hingga melalaikan yang lebih utama.
Memfokuskan diri dengan ibadah yang dicintai Allah, sehingga melupakan ibadah yang lebih dicintai-Nya. Bisa juga berbentuk bersungguh-sungguh dalam hal pahala yang sedikit dan lupa terhadap pahala yang lebih gede, begitu seterusnya. Akibatnya, umur yang pendek tersia-siakan dengan hal-hal yang tak bernilai besar dan meninggalkan amalan yang lebih utama.
7. Jerat gangguan
Manakala manusia mampu melewati setiap perangkat tersebut di atas, setan dan bala tentaranya mengeluarkan senjata pamungkas nya dengan mendebarkan gangguan.
Gangguan ini dirasakan oleh hamba sesuai dengan kadar iman yang ada padanya. Semakin kuat keimanan seseorang semakin besar pula gangguan yang didapat, pun semakin tinggi kedudukan dan tanggung jawab, semakin berat gangguan dan cobaan nya dialami.
Nah kita sudah tahu makar dan trik setan, tentunya tak akan membiarkan mereka menundukkan kita. Walhasil lawan mereka dengan segenap kemampuan yang kita punya. Selamat berjuang! Allahul Musta'an.
Elfata